Manusia tak pernah bisa berhenti
mencari,, semua tentang esensinya..
“Masa”
Waktu, waktu itu ada,, pernah
kah melihatnya? Kau tau melewati masa
dalam waktu adalah hal tersulit. Saat mengenang masa dimana waktu tak akan
terulang untuk kedua kalinya. Masa bisa dilihat dan dirasakan ketika
berjalannya waktu yang menciptakan
perubahan pada wujud.
Allah sudah menciptakan dunia
ini dengan sedemikian komplit. Banyak hal yang tak bisa dinalar oleh akal
manusia. Terkadang manusia ingin melampaui takdir yang digariskan hingga nalar
tak lagi sejalan dengan logika.
Hidup yang hanyalah permainan
tapi masih saja terjebak dalam permainan yang pana. Allah menciptakan rasa
untuk manusia, dan dengan rasa manusia bisa menjadi manusia paling mulia hingga
paling zalim. Dengan rasa yang dianugerahkan, terkadang manusia lupa akan apa
kodratnya di bumi.
Menjadikan manusia
sebagai sandaran adalah kesalahan
terbesar tapi tak bisa dielakkan, menangis
adalah pengaduan terakhir ketika hati tak bisa lagi menahan himpitan pilu yang
diakibatkan oleh permainan rasa yang diciptakan sendiri. Masa takkan terulang,
air mata yang telah kering takkan bisa kembali lagi ke pelupuk mata. Hingga kita
menyadari betapa hidup sesungguhnya tidak harus ditangisi, dan mati harus
disambut dengan segudang pembekalan.
Tapi, masa dan rasa membuai
manusia kembali .. dengan syetan menciptakan keindahan yang lebih tentang dunia
di mata. Seakan tak ada yang lebih indah dari mengenang masa yang telah hilang,
hingga membawa rasa kedalam sudut paling dalam hati manusia dan melupakan
posisinya.
Hai hati, kuatlah… engkau
adalah penentu raga, saat bibir mulai berucap untuk “tidak” dan menjauhlah dari
rasa. Saat tiba waktunya, engkau akan berada pada posisi yang tepat sesuai
takdir-Nya. Kelu lebih baik untuk menjawab pertanyaan dunia yang belum bisa
dijawab pasti. Genggam erat apa yang
seharusnya digenggam. Tak ada hidup yang tak diuji, meski menjerit menahan
sakit, tapi itu pilihan saat memutuskan arah langkah kaki.